5/30 : beli kebutuhan saat terdesak saja

by - April 24, 2020


Hmm, sebenarnya saya tidak suka menggunakan istilah social distancing.

Mengapa?


Selain sudah diralat oleh WHO menjadi physical distancing, istilah itu terasa terlalu asing bagi setidaknya 80% rakyat disini. Kata beberapa orang di sosial media, lebih baik menggunakan padanan yang lebih 'lokal'. Masalahnya seberapa butuh istilah lokal untuk menjelaskan hal yang tiba-tiba? Jadi saya lebih suka menggunakan penjelasan ini.

Tetap di rumah, beli kebutuhan sekali seminggu. Jika ingin lebih baik lagi, saat terdesak saja.

Mengapa begitu?

Sesuai yang dianjurkan oleh banyak tenaga kesehatan, jika banyak orang yang tetap tinggal di rumah maka memutus mata rantai penyebaran. Karena lebih sedikit orang yang beresiko terserang. Sementara menurut saya selain alasan diatas, lebih mudah bagi tenaga kesehatan membedakan orang-orang yang terdampak, orang yang sehat, atau orang yang sehat tapi dapat ikut menyebarkan.

credit
 
Selain itu, jarak apa lagi yang bisa kita jaga?

Mungkin, jarak dengan media sosial dan berita tidak penting? Saya menyaring semua postingan berbau informasi virus di media sosial karena kadang penuh ketakutan, tidak jelas asalnya, dan bahkan penuh konspirasi. Selain itu mengalihkan diri dari media sosial ke permainan atau... blog misalnya.

Kalau seandainya tidak bisa tetap di rumah bagaimana?

Kita tidak bisa menutup mata bahwa bisa tetap di rumah tanpa kesulitan yang berarti dapat dinikmati semua orang. Jika perlu tetap pergi dari rumah untuk bekerja, tetap jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain, sering mencuci tangan dan memakai masker. Jika sedang batuk atau flu lebih dianjurkan memakai masker.

Hmm, masker ya. Rasanya dari tadi kelihatannya masker itu benda yang spesial.

Bersambung...
Regards,

You May Also Like

0 Psycho-react!